Produk penunjang bahan bangunan yang dulu dipandang sebelah mata, seperti pengisi nat keramik misalnya, kini menjadi salah satu kebutuhan penting untuk mendapatkan kualitas bangunan sempurna. Memasang keramik pada dinding, tak terlepas pada permasalahan pemasangannya. Untuk menghasilkan keramik yang menawan pada dinding rumah, Anda harus mengerti masalah apa saja yang kerap terjadi berikut solusinya.
Terdapat sedikitnya lima masalah seputar pemasangan keramik pada dinding.
1. Nat kotor
Seringkali kita melihat nat keramik kotor dan terkena noda, biasanya terjadi pada dinding dapur karena cipratan minyak atau bumbu saat memasak. Bila tidak lekas dibersihkan, nat akan kotor.
Solusi: Bongkar nat yang kotor dengan cara dikerok menggunakan kape atau pisau kecil hingga bersih. Setelah kering, isi kembali dengan nat berkualitas. Kini banyak tersedia nat berwarna-warni disesuaikan warna dinding.
Pastikan celah nat terisi penuh saat pemasangan keramik, tujuannya agar tidak ada kotoran yang tertinggal di dalamnya.
2. Keramik lepas
Keramik lepas kerap terjadi pada permukaan dinding. Penyebabnya, antara lain kualitas campuran lapisan dasar kurang baik misalnya terlalu banyak atau kurang semen.
Bisa juga karena pemasangan keramik kurang jeli hingga menyisakan rongga diantara keramik dan dinding. Pemakaian lem yang salah juga menjadi salah satu penyebab, dan waktu perendaman keramik kurang lama menjadi sebab lainnya.
Solusi: Lepas keramik secara perlahan agar keramik yang masih utuh tidak ikut terlepas. Bersihkan sisa nat yang kotor, lalu bongkar dan pasang keramik yang masih menempel di dinding hingga permukaan lantai. Pasang keramik pengganti dengan memberikan lapisan dasar pada dinding lebih dulu.
Gunakan perekat semen dengan bahan adhesive sehingga keramik merekat sempurna.
3. Permukaan keramik timbul bercak
Penyebab masalah ini bisa karena permukaan keramik terkena bahan kimia, atau kualitas keramik kurang baik sehingga mudah menyerap bahan kimia.
Solusi: Bersihkan keramik bernoda dengan cairan kimia, bisa memakai cairan pembersih keramik yang banyak dijual di pasaran. Alternatif lainnya memakai bahan cair bersifat asam seperti citroen zuur. Oleskan cairan ke permukaan keramik dengan noda, biarkan beberapa saat hingga muncul reaksi kimia.
Kemudian, bersihkan nodanya. Noda di keramik bisa tumbuh pula karena lumut, untuk mencegah beri lapisan anti lumut atau penahan air.
4. Keramik "ngompol"
Istilah ini untuk masalah keramik yang permukaannya terlihat bercak seperti bekas air dan jamur. Penyebabnya bisa karena mutu keramik kualitas rendah, atau terdapat aliran air dibalik keramik.
Solusi: bongkarlah keramik, kupas plesteran dan ganti dengan plesteran baru kedap air. Komposisi semen dan pasir 1 banding 2 setebal tiga sentimeter. Kemudian pasangkan keramik kembali. Pilihlah keramik yang berkualitas, kuat dan tahan lama. Saat pemasangan keramik di kamar mandi, pastikan instalasi air tidak mengganggu.
5. Keramik pecah saat dipaku
Masalah satu ini kerap terjadi ketika hendak memasang paku untuk menggantung pajangan, keramik kemudian retak dan pecah. Penyebabnya karena kualitas campuran pelapis dasar yang jelek, misalnya takaran semen kurang atau berlebih. Juga karena kualitas keramik tidak bagus dan trik saat memaku salah.
Solusi: Lepas keramik yang pecah atau terkena retakan secara perlahan, ganti dengan keramik baru dengan motif, warna dan ukuran sama. Saat memasang paku sebaiknya di tengah-tengah nat, usahakan tidak terlalu dekat keramik.
Bila terpaksa memaku pada keramik, pasangkan selotip membentuk tanda x atau +, lalu pukul paku pada tanda tersebut. Gunakan selotip lebar untuk menahan retakan yang mungkin akan muncul. (Majalah RENOVASI)
0 comments :
Post a Comment